Menuju Pembangunan Global Yang Demokratis: Kritik Wangari Maathai Terhadap Wacana Pembangunan Global
Abstract
Agenda pembangunan global yang telah disusun selama ini faktanya belum dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Penurunan angka kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan belum terdistribusi secara merata. Untuk itu pembangunan diwajibkan memiliki kebijakan yang lebih holistis dan berkelanjutan. Dengan menggunakan prespektif seorang Wangari Maathai, artikel ini berusaha mengevaluasi, sekaligus memberikan pandangan baru terhadap agenda pembangunan global yang lebih demokratis. Melalui konsep counter discourse, artikel ini melihat kegagalan pembangunan terjadi karena sering kali dimensi lingkungan yang menjadi kunci pembangunan yang berkelanjutan menjadi anak tiri dalam agenda pembangunan global. Hal ini menjadikan pentingnya kehadiran sebuah sudut pandang baru dalam menyusun agenda pembangunan global seperti Three Legged Stool yang menekankan adanya ruang demokrasi, pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab dan bekelanjutan, budaya damai dalam mengatasi kemiskinan, dan memberikan kesejahteraan secara merata dan berkelanjutan. Gagasan tersebut menjadi penting karena lebih menekankan kestabilan dan integrasi antara dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan, yang harus ada dalam sebuah agenda pembangunan yang berkelanjutan secara holistis.
Downloads
Copyright (c) 2018 Alanuari Haryu Kharisma
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.